Akankah Kepala Sekolah Jadi Super Mentor?

Oleh: Nelson Sihaloho
Rasional:

Salah satu judul berita pada media TEMPO.CO, berjudul “Nadiem Makarim Sebut Konsep Kepala Sekolah Akan Diubah Jadi Super Mentor” menarik untuk dicermati dan dikaji. Sepenggal berita dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa konsep kepala sekolah di Indonesia bakal berubah. Hal ini dalam rangka meningkatkan kualitas para guru. Masih menurut Nadiem, Kepala sekolah dengan kualifikasi super mentor ini bisa didapatkan lewat program Guru Penggerak. Program ini akan mencari bibit-bibit guru berkualitas yang memiliki jiwa kepemimpinan dan mentoring. Mereka yang terpilih akan disiapkan untuk menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, dan pengajar di sekolah pelatihan guru di masa depan. Banyak pihak mengakui bahwa tantangan di masa depan khususnya dunia pendidikan akan semakin kompleks. Pendidikan harus mampu memberikan suasana baru dalam era industry 4.0 maupun era society 5.0. Pengebangan kapasitas guru yang dilakukan saat ini oleh Kementrian Pendidikan adalah menseleksi dan membekali Program Guru Penggerak dalam Kebijakan Merdeka Belajar. Sejauh ini terbetik kabar bahwa Program Guru Penggerak diproyeksikan dapat menempatkan 20 persen guru penggerak pada posisi strategis di dalam unit pendidikan nasional seperti kepala sekolah, pengawas sekolah dan mentor pelatihan guru di setiap daerah hingga tahun 2024.

Perubahan di Masa Depan
Banyak kalangan mengakui bahwa perubahan dalam system pendidikan kita mutlak dilakukan. Mengingat era di masa depan dengan segala kompleksitas permasalahannya menuntut guru untuk benar-benar kompetitif. Guru yang kompetitif akan mampu mengubah image dan melakukan lompatan perubahan terhadap peserta didik menjadi generasi-generasi berrkualitas. Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang akan terus terjadi menuntut kita untuk wajib bekerja keras dalam menghadapi era masa depan. Guru-guru bertalenta harus dilatih secara intensif untuk dipersiapkan menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah maupun mentor program pelatihan guru ke depan. Kita berharap semoga seleksi yang dilakukan oleh Kementrian tentang Program Guru Penggerak dalam konteks Kebijakan Merdeka Belajar menjadikan iklim dan atmosfer pendidikan kita semakin lebih baik. Perlu kita pahami dengan lebih mendalam bahwa seorang mentor, bagaimanapun, sedikit berbeda dari seorang guru. Seorang mentor adalah orang yang berpengalaman yang bertindak sebagai penasihat terhadap individu lain. Seorang guru sering diyakini sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan akademik luar biasa yang memungkinkan guru untuk mengajar siswa dengan cara yang sangat efektif.
Guru fungsi utamanya adalah memberikan pengetahuan terhadap siswa, sedangkan mentor bertindak sebagai penasihat. Seseorang yang dibimbing oleh individu yang berpengalaman dikenal sebagai mentee. Seorang mentor biasanya jauh lebih berpengalaman daripada mentee dan menggunakan ilmunya untuk membimbing mentee. Seorang mentor tidak menilai pengetahuan akademik seseorang dengan serangkaian tes. Bahkan seorang mentor tidak menggunakan metode instruksi dan penjelasan untuk mengajar seseorang. Fokus utama seorang mentor adalah membangun kemampuan mentee melalui bimbingan. Seorang mentor berbagi pengalamannya yang luas dengan mentee dan memungkinkannya untuk tumbuh dan berkembang. Seorang mentor tidak menginstruksikan mentee tetapi memungkinkan seseorang untuk menemukan jalannya. Itulah sebabnya seorang mentor merupakan orang yang berpengalaman yang bertindak sebagai penasihat terhadap individu lainnya. Peran utama seorang mentor adalah bimbingan dan mentor dapat dilihat kinerjanya dalam mengatur industri. Seorang mentor memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidangnya, yang digunakan oleh yang bersangkutan untuk membimbing individu-individu.

Harus Cerdas

Mentor merupakan pemandu seseorang untuk mencapai apa yang diinginkan. Mentor harus senantiasa ada dan melecuti semangat orang yang dibimbing agar terus berada di jalur yang seharusnya. Makanya, seorang mentor harus memiliki kualitas pribadi dan keterampilan yang tinggi. Banyak kalangan menyatakan bahwa untuk menjadi seorang mentor yang profesional tidaklah mudah. Butuh latihan dan penanaman kharakter yang baik, agar peserta didik yang kita bina berhasil dan bisa menyerap apa yang dimentoringkan. Seorang mentor yang baik perlu mengapresiasi perbedaan individual peserta didiknya. Mentor harus mampu mengenali apa yang menjadi kelebihan masing-masing peserta didiknya serta memupuk bakat yang dimilikinya. Seorang mentor harus bersikap terbuka dan selalu bersikap antusias dalam berkomunikasi dengan peserta didiknya. Dalam hal membimbing seorang mentor harus tahu bagaimana menyeimbangkan antara kapan harus memberi tahu setiap detail yang diperlukan peserta didiknya dan kapan harus membiarkan peserta didiknya mencari tahu sendiri secara mandiri. Kiat yang dianjurkan adalah menjawab masalah terhadap peserta didik yakni dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan aktif yang merangsang daya pikir peserta didik. Perlu digarisbawahi bahwa setiap keberhasilan yang diraih peserta didik penting untuk diberikan penghargaan. Agar berhasil seorang mentor perlu membangun suasana yang mendukung agar peserta didik merasa nyaman dalam mengekspresikan kemampuan dan mengembangkan bakatnya. Seorang mentor yang baik tidak hanya peduli apakah peserta didiknya mampu menyelesaikan pekerjaan yang sedang dijalani dengan baik dan tepat waktu. Seorang mentor biasanya telah memiliki komunitas dan jaringan yang mapan, juga harus memastikan bahwa semua peserta didiknyab memiliki akses yang sama ke dalam jaringan tersebut. Mentor yang baik akan selalu menjadi tokoh yang sangat berkesan terhadap peserta didiknya. Adapun karakter mentor yang baik yakni keinginan untuk membantu, memiliki pengalaman positif. Reputasi yang baik untuk mengembangkan orang lain, waktu dan energi. Pengetahuan yang up-to date, perilaku belajar artinya individu yang masih bersedia dan mau belajar serta melihat potensi benefit dari sebuah hubungan mentoring. Menunjukkan ketrampilan manajerial (mentoring) yang efektif. Seorang mentor yang baik merupakan orang yang menunjukkan ketrampilan pelatihan, konseling, fasilitator dan networking yang efektif.

Menjadi Lebih Sukses

Mentor seringkali diidentikkan dengan orang-orang yang hebat dan sukses. Tidak dapat dpungkiri orang yang mau belajar dengan mentor-mentor hebat biasanya akan memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang maupun kelompok. Seorang mentor adalah orang-orang yang memiliki pengalaman yang lebih dari diri kita dan mereka bisa membimbing kita untuk menguasai keterampilan yang diperlukan menunjang karir maupun kesuksesan. Seorang mentor yang baik pasti bertujuan untuk membantu kita agar mandiri dan sukses pada bidang yang kita geluti,
Seoranag guru yang baik harus berani jujur pada dirinya sendiri tentang apa yang menjadi kebutuhan pribadinya. Untuk bisa sukses harus jujur nmengakui berbagai kelemahan, kekurangan sekaligus belajar memperbaikinya. Kesuksesan bukan diukur dari seberapa banyak kekayaan yang kita timbun dan kita miliki. Kredibilitas seorang mentor tidak bisa diukur seberapa banyak kita mampu membayarnya. Dalam praktiknya peran guru mentor/pembimbing merupakan suatu proses yang kompleks dan multidimensi. Perannya antara lain membimbing, mengajar, mempengaruhi, memandu pada situasi kerja yang diikat oleh rasa saling percaya, menolong memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar, serta memberikan dukungan pribadi dan professional. Seorang mentor harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dengan ide-ide dan strategi pengajaran yang efektif seperti dalam manajemen kelas, perencanaan pengajaran, penilaian, komunikasi, serta memiliki pengetahuan kurikulum yang relevan dan menjadi panutan. Kriteria lainnya adalah keterampilan mendengarkan, seorang yang reflektif dan berbagi ide, jujur dan konstruktif dalam memberikan umpan balik kepada guru yang dibimbingnya. Seorang guru mentor adalah guru pelaksana yang dipilih menjadi model atau contoh dalam praktek mengajar. Guru mentor memiliki kompetensi dan keterampilan mengelola dan menunjukkan komitmen dalam proses belajar mengajar secara kolaboratif. Seorang guru mentor harus mampu menjadi model baik dalam karakter, profesi, sosial dan pedagoginya. Guru mentor menjadi panutan bagi mereka dalam pengajaran di kelas-kelas.Kemampuan atau kompetensi guru mentor dibarengi dengan tanggungjawab lain di dalam sekolah, beberapa mentor harus meninggalkan sekolah selama dua minggu untuk mengikuti berbagai pelatihan kurikulum termasuk kegiatan akreditasi sekolah.
Di era digital sekarang ini banyak bermunculan para mentor-mentor. Efek positif era digital, informasi menjadi begitu mudah dan murah untuk didapatkan. Ingat pernyataan para tokoh dunia internet, seperti Mark Zuckerberg, Larry Page dari Google, dan Marc Benioff dari Salesforce ternyata menganggap bahwa mereka tidak akan sesukses sekarang apabila mereka tidak mengenal Steve Jobs dan Don Graham, pemimpin Redaksi Washington Post. Mark Zuckerberg mengungkapkan, bahwa tanpa mereka, ia tidak akan tumbuh menjadi pemimpin. Oprah Winfrey, sosok terkenal yang demikian mandiri juga mengatakan, “A mentor is someone who allows you to see the hope inside yourself.” Mengapa orang-orang yang tergolong jenius ini masih membutuhkan mentor? Jawabnya jelas supaya lebih cerdas dan lebih jenius. Di era sekarang, saat jabatan untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) bisa dicapai dalam usia yang relatif lebih muda dibanding generasi sebelumnya seakan-akan terasa ada beberapa hal yang hilang. Hal-hal ini yang terkadang dipandang sepele oleh banyak orang, seperti tata krama, kemampuan menjaga emosi, cara mengajukan pendapat dan masih banyak lagi, sering hanya menjadi bahan keluhan, namun tidak diselesaikan. Dalam session inilah sebenarnya justru program mentoring bisa masuk untuk menggarapnya.
Banyak kalangan guru sebenarnya sangat membutuhkan seorang mentor, yang kurang lebih bisa merasakan apa yang mereka rasakan.
Tidak semua orang yang sudah senior bisa menjadi mentor. Hanya para senior yang mempunyai daya observasi yang tajam dan mampu bersikap selfless-lah yang tepat menjadi mentor. Pengalaman mentor yang sudah pernah jatuh bangun akan membuat mentee lebih buy in karena memiliki pengalaman nyata untuk tidak takut bouncing back dan bagaimana mereka bisa sukses dalam berkarier. Dengan rasa percaya yang dibangun secara bertahap, seorang mentor bisa berperan sebagai tembok sandaran yang bersuara bagi mentee–nya, ajang curhat yang bisa juga menghidupkan kemampuan refleksi para mentee.
Supaya sukses dan berhasil para guru harus melaksanakan program mentoring secara sadar dan merupakan prioritas nomor satu dalam tugasnya. Dalam era digital, di mana emosi, nilai, dan keyakinan akan menjadi fokus pengembangan utama, mentoring ini menjadi super penting.
Perlu diingat bahwa mentoring seringkali dikaji sebagai cara untuk mengurangi tingkat dropout sekolah, meningkatkan prestasi akademik, menigkatkan identitas diri dan kepercayaan diri, mengurangi perilaku berisiko, dan memfasilitasi perkembangan karir. Zachary (2005) mengemukakan bahwa mentoring merupakan “hubungan pembelajaran timbal balik dan kolaboratif antara dua orang atau lebih yang memiliki tanggungjawab dan tanggunggugat/akuntabilitas yang sama untuk membantu mentee bekerja mencapai sasaran pembelajaran yang jelas dan didefinisikan bersama”. Ingrid (2005) mentoring merupakan “suatu proses yang hanya diberikan untuk proses penjenjangan karir. Namun seiring berjalannya waktu, mentoring hingga saat ini juga diterapkan dalam dunia pendidikan”. Adapun menurut Europe Region (2006) mentoring merupakan “mendukung individu sehingga mereka berkembang lebih efektif. Ini merupakan kemitraan antara mentor (yang memberi bimbingan) dan mentee (yang menerima bimbingan) yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri mentee”. Sedangkan Santrock (2007) menjelaskan bahwa mentoring merupakan “Bimbingan yang diberikan melalui demonstrasi,instruksi, tantangan dan dorongan secara teratur selama periode waktu tertentu. Mentoring biasanya dilakukan oleh individu yang lebih tua untuk meningkatkan kompetensi serta karakter individu yang lebih muda. Selama proses ini berlangsung, pementor dan mentee mengembangkan suatu ikatan komitmen bersama yang melibatkan karakter emosional dan diwarnai oleh sikap hormat serta kesetiaan”.
Crawford (2010) menyatakan bahwa mentoring merupakan “hubungan interpersonal dalam bentuk kepedulian dan dukungan antara seseorang yang berpengalaman dan berpengetahuan luas dengan seseorang yang kurang berpengalaman maupun yang pengetahuannya lebih sedikit”.
Dengan demikian bahwa mentoring mencerminkan hubungan yang unik antar individu dan merupakan kemitraan dalam pembelajaran. Mentoring merupakan proses didefinisikan oleh jenis dukungan yang disediakan mentor kepada mentee atau protege. Mentoring hubungannya bersifat timbal balik, namun tidak seimbang. Meskipun mentor mungkin mendapat manfaat dari hubungan itu, namun sasaran utamanya adalah pertumbuhan dan perkembangan mentee. Mentoring hubungannya itu dinamis, hubungan itu berubah seiring perjalanan waktu dan dampak mentoring juga bertambah seiring dengan waktu. Greenhause dan Callanan (2006) menyatakan ada beberapa manfaat mentoring. Diantaranya mentoring mempercepat pembelajaran, mentoring mentransfer pengetahuan secara terpadu. Mentoring merupakan bonus, mentoring meningkatkan karir, kompetensi, penetapan tujuan. Kemudian motivasi dan kepuasan, kemampuan dipekerjakan (employability), dukungan psikososial, kreatifitas, peluang jejaring, perubahan organisasi. Perubahan personal, efektivitas waktu, meningkatnya kemungkinan sukses, kurva belajar keterampilan teknis lebih singkat serta meningkatnya kesadaran terhadap organisasi.
Greenhouse dan Callanan,et,al, memberikan beberapa masukan tentang beberapa pengaruh yang didapat dari sebuah organisasi yang melakukan mentoring. Yakni dapat mencapai kesuksesan karir seseorang atau karyawan. Memberi manfaat kepada mentee, mentor dan juga organisasi. Memiliki kepuasan kerja baik bagi karyawan maupun atasan, karena dengan karyawan memiliki kepuasan kerja yang baik makan mereka akan selalu meningkatkan kualitas kerja mereka dan akan mendapatkan imbalan yang pas atau gaji yang lebih atau jabatan sehingga dapat mengurangi karir yang stuck (Career Plateau), dan atasan menerima hasil kerja mereka secara puas sehingga dapat memajukan organisasi tersebut. Menurunnya stress kerja yang dihadapi disebuah perusahaan, menurunkan niat karyawan untuk meninggalkan atau pindah dari organisasi (Turnover Intention) serta meningkatkan produktivitas karyawan.
Menurut Mike Pegg (2004) yang mengimplementasikan program mentoring di Microsoft yang menempati peringkat ke-2 dalam daftar perusahaan terbaik Times London pada tahun 2011, mentoring menghasilkan perubahan positif terhadap bagaimana orang mengkomunikasikan strategi perusahaan jangka panjang dan membantu membentuk karyawan yang engaged yang memahami `ke mana perusahaan itu menuju dan peranannya di dalam organisasi. Menelisik uraian diatas akankah Kepala Sekolah benar-benar siap menjadi “Super Mentor” di Era Abad 21, Era Industry 4.0 serta Era Society 5.0? Waktulah yang akan menjawabnya sebagaimana dalam Program Guru Penggerak dalam Konteks Merdeka Belajar. Semoga Bermanfaat. (Penulis: Guru SMPN 11 Kota Jambi serta dirujukan dari berbagai sumber).
Rujukan:

1. Koki, S. (1997). The role of teacher mentoring in educational reform. Prel Briefing Paper. Honolulu, HI: Pacific Resources for Education and Learning. Retrieved from http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED420647.pdf
2. State of Victoria. (2010). Learning guide for mentor. Retrieved from http://www.education.vic.gov.au/documents/about/programs/pa rtnerships/learningguide.pdf

Komentar