Bungonews.net, Bungo – Menjelang akhir tahun anggaran, sejumlah proyek APBD, DAU SG, dan swakelola di Kabupaten Bungo kini jadi sorotan publik. Pasalnya, hingga awal Oktober 2025, masih banyak kegiatan fisik yang belum juga berjalan, sementara tenggat waktu pelaksanaan tinggal hitungan minggu.
Pantauan Bungonews.net di lapangan memperlihatkan, proyek Jalan Usaha Tani (JUT), drainase, hingga rehabilitasi gedung publik masih sebatas mobilisasi alat dan material. Fakta ini memicu kekhawatiran, proyek-proyek tersebut akan dikebut tanpa memperhatikan kualitas, hanya demi mengejar serapan anggaran akhir tahun.
“Kalau waktu tinggal sebulan dua, bisa dibayangkan hasilnya. Pekerjaan dikebut, pengawasan lemah, ujung-ujungnya proyek asal jadi,” ujar seorang tokoh masyarakat, Selasa (7/10/2025).
Sumber internal Pemkab Bungo membenarkan, banyak proyek DAU SG baru dilelang, sementara paket penunjukan langsung (PL) masih sebatas penandatanganan kontrak.
“Banyak kontraktor baru mulai kerja. Kalau dipaksakan selesai sebelum akhir tahun, sangat rawan tidak sesuai spesifikasi,” ungkap sumber tersebut.
Situasi ini menambah panjang catatan kelam pengelolaan proyek di Bungo. Pola keterlambatan, lemahnya perencanaan, dan dugaan intervensi politik melalui Pokir DPRD terus berulang dari tahun ke tahun, tanpa pembenahan nyata.
“Yang penting serapan anggaran tercapai, urusan mutu belakangan. Pola seperti ini terus terjadi setiap tahun,” sindir seorang pemerhati pembangunan lokal.
Lebih jauh, beredar kabar kuat bahwa sejumlah proyek di Bungo diduga dimonopoli oleh kelompok tertentu. Praktik ini membuat kontraktor lokal terpinggirkan, sementara kepala OPD hanya bisa mengelus dada menghadapi tekanan di lapangan.
“Nanti kami lapor dulu, yo,” ujar seorang kepala dinas yang meminta namanya tidak disebutkan, dengan nada getir.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo, Zeka Apriadi, SE.MM, menepis adanya keterlambatan. Ia menyebut, bila ada pekerjaan asal jadi, itu sepenuhnya tanggung jawab pelaksana.
> “Insya Allah tidak ada yang terlambat, Bang. Kalau pekerjaan asal jadi, itu kelalaian pelaksana,” tegas Zeka.
Ia menambahkan, pihaknya akan memperketat pengawasan lapangan agar proyek tidak terhambat dan mutu tetap terjaga.
“Akan kita perketat pengawasan agar pekerjaan tidak terlambat dan tidak asal jadi,” pungkasnya.( BN )
Editor: Azwari















Komentar