Bungonews.net, BUNGO- Penyelenggaraan MTQ tingkat kabupaten di kabupaten Bungo selalu saja menuai masalah.
Tahun sebelumnya kecamatan Tanah Tumbuh sebagai tuan rumah sekaligus panitia penyelenggara MTQ ke 51 persoalan anggaran kegiatan sempat heboh, kini giliran kecamatan Pelepat Ilir sebagai tuan rumah dan panitia penyelenggara MTQ Ke 52 tingkat kabupaten Bungo kembali dipersoalkan, pasalnya penetapan juara dinilai oleh peserta ( official ) ada permainan karena tidak masuk dalam juara 5 besar sedangkan point nya lebih tinggi dari poin yang yang di tetapkan sebagai juara 5 besar
” Kami tidak terima dengan hasil yang di umum oleh panitia. Kafilah kami dari Kecamatan Muko-Muko Bathin VII yang memiliki 53 poin kenapa tidak masuk dalam juara 5 besar. Ada apa dengan panitia MTQ ini ? Kami sudah komplin dengan panitia, namun tidak digubrisnya,” beber official Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Afrizal, Dedi, dan Husin ( dikutip suara bute sarko )
Dikonfirmasi persoalan tersebut dan persoalan anggaran MTQ , Iqra Sugandi.S.STP,M.l.L selaku camat Pelepat Ilir mengatakan bahwa persoalan tersebut bukanlah ranahnya panitia karena penilaian adalah ranahnya dewan hakim
” Oh itu bang? Itu kewenangan dewan hakim kalau penilaian. SK yang dibacakannya pun SK dewan hakim bang. Panitia tidak punya kewenangan melakukan penilaian. Itu bagian LPTQ dan dewan hakim bang” Tutur camat Pelepat Ilir via telpon ( 31/08/2024)
Menariknya berulang – ulang ditanya persoalan anggaran penyelenggaraan MTQ ke 52 di kecamatan Pelepat Ilir Iqra tidak meresfon dan tidak memberikan jawaban
Diminta kepada Inspekforat dan instansi terkait untuk mengecek laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran MTQ ke 52 dan anggaran MTQ tingkat kebupaten tahun – tahun sebelumnya dan diminta kepada APH turut handil menindak lanjutinya ( BN )
Komentar