Bungonews.net, BUNGO – Pentingnya transparansi dalam penggunaan keuangan negara untuk menghindari terjadinya KKN.Dikabupaten Bungo misalnya, memasuki musim proyek tidak hanya persoalan Proyek Pokir anggota dewan yang di monopoly okeh rekanan yang memiliki koneksi politik hubungan emosional dan yang mampu membayar fee kepada oknum dewan namun ke khawatiran proyek dikerjakan sebelum kontrak dan proyek yang sudah kontrak tidak dikerjakan pun hangat diperbincangkan

Dalam prakteknya tidak sedikit rekanan kontraktor yang enggan memasang papan merek proyek sehingga transparansi dan keterbukaan informasi publik yang diharapkan tidak terwujud
Di Puskesmas dusun Pulau Batu kecamatan Jujuhan Ilir kabupaten Bungo ,misalnya pada tahun 2024 ini terdapat pekerjaan pemaaangan pavin blok , pekerjaan Panel surya dan pembangunan rumah dinas
Pantauan tim dilapangan ditemukan beberapa kegiatan proyek sudah rampung dikerjakan dan ada juga yang sedang dikerjakan serta masih dalam proses lelang di ULP, disayangkan beberapa kegiatan proyek di puskesmas pulau batu tersebut tidak ditemukannya ada papan merek proyek yang biasa disebut ” Proyek Siluman ”
Tidak hanya itu ,pantauan dilapangan sejumlah proyek miliaran rupiah yang dialkokasikan untuk pembangunan puskesmas dikabupaten Bungo beberapa tahun yang lalu catnya sudah memudar sehingga terkesan asal jadi.
Dikonfirmasi persoalan tersebut, Indra Kusuma PPTK dinas kesehatan membenarkan ada beberapa kegiatan proyek tahun 2024 di puskesmas Pulau Batu,kegiatan tersebut menurutnya ada yang di PL ( Pemilihan langsung ) ada yang sistem E Katalog dan ada yang ditenderkan
” Untuk pekerjaan pemasangan Pavin blok di PLkan sedabgkan untuk kegiatan pembangunan rumah dinas di tenderkan yang saat ini sedang proses tender ” tuturnya kepada bungonews ( 5/07/2024)
Lantas bagaimana dengan kegiatan pembangunan tower panel surya ( Solar cell ) yang sudah dikerjakan tidak memasang papan merek proyek ? Dikatakannya ” Pembangunan towet solar cell tersebut dananya dari pusat sebesar Rp.500 jutaan yang dikerjakan oleh rekanan kontraktor dengan sistem e- Katalog ” jelasnya
Ditanya ,apa ,siapa dan dimana kontraktor yang dimaksud serta apa alasannya tidak memasang papan merek proyek ? Indra mengaku sedang rapat ” Saya sedang rapat nanti saya kirim datanya ” Pungkasnya menjanjikan
Sementara Hidayah kepala Puskesmas Pulau Batu dikonfirnasi membenarkan ada beberapa kegiatan proyek di tempat ia kerja dan membenarkan tidak ada papan merek proyek ” Ya, ada beberapa kegiatan proyek di tenpat kami dan benar tidak dipasang papan merek, nanti saya informasikan lagi setelah saya koordinasi dengan pak Indra ‘ Ucapnya sembari mengaku sedang berada di Jakarta
Tidak dipasangnya papan merek ini kuat dugaan sengaja dilakukan oleh sebagian oknum kontraktor untuk menghindari pertanyaan publik serta berlindung dibalik POKIR dewan tersebut padahal pungsi pengawasan dewan ( DPRD ) itu sendiri patut dipertanyakan ( BN – war )
Komentar