Bungonews.net, BUNGO – Bencana banjir dan longsor melanda wilayah kabupaten Bungo sejak akhr tahun 2023 hingga awal 2024 tidak saja dikeluhkan oleh warga yang terdampak banjir karena minimnya bantuan pangan dan sandang serta penanganan dampak banjir namun juga membuat pemerintah kabupaten Bungo kewalahan karena tidak tersedianya anggaran
Jeritan warga korban dan terdampak banjir yang tidak bisa dipungkiri ini menyebabkan pemerintah kabupaten Bungo bersama OPD terkait dan OPD teknis harus menggunakan uang pribadinya sendiri dengan dalih akan diganti setelah tersedianya anggaran.
Langkah beriikutnya dilakukan dengan cara melakukan pergeseran anggaran yang sebelumnya diproses oleh TPAD
Sementara dana siap pakai ( DSP) sebesar Rp. 250 juta yang diserahkan oleh BNPB pusat yang diterima oleh Bupati Bungo ternyata hingga saat ini belum juga dapat dipergunakan.
Penggunaan dana pribadi kepala dinas ( OPD ) ini diakui dan dibenarkan oleh Kaban BPBD Kabupaten Bungo dan kaban BPKAD Kabupaten Bungo
” Bantuan dan penanganan banjir dikabupaten Bungo menggunakan uang pribadi kepala OPD karena tidak ada anggaran di APBD maupun amggran dana APBN ,sedangkan dana Siap pakai dari BNPB pusat belum digunakan ” Tutur Zainadi kepala BPBD kabupaten Bungo yang dibenarkan oleh kanan BPKAD kabupaten Bungo , Muhammad Rachmat , baru- baru ini kepada Bungonws
Rachmat kepala BPKAD Kabupaten Bungo mengatakan ” Biaya dapur umum dan distribusi makanan siap saji (nasi bungkus) yang sudah berjalan, sementara ini ditanggulangi terlebih dahulu oleh pribadi Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo ‘ ucapnya
Menanggapi pemberitaan Bungonews sebelumnya ( 3/02/2024 ) yang memuat belum cairnya dana siap pakai BNPB Sebesar Rp.250 juta dan terjadi pergeseran anggaran dimasing – masing OPD teknis, Rachmat kepala BPKAD kembali menggambarkan sekilas proses dan kondisi keuangan daerah ,pergeseran hingga percepatan penanganan dampak bencana
Dikatakannya bahwa kondisi saat itu tidak memungkinkan menggunakan APBD Tahun 2024 karena penyusunan APBD tahun 2024 dilakukan pada bulan Mei – Juni 2023
” Saat penyusunan APBD hingga APBD ketok palu di bulan Oktober 2023, kondisi alam dakdo nyangko bakalan terjadi hujan berhari-hari yang berdampak banjir,yang kito persiapkan waktu itu cuma antisipasi karhutla kaeena hampir sepanjang tahun 2023 itu yang terjadi, cuaca panas efek elnino” tutur Rachmat kepada Bungonews (3/02/2024) via WA
Nahh saat kito lakukan upaya penanganan banjir & longsor, anggaran untuk itu belum tersedio alokasinyo.. Makonyo kito lakukan percepatan pergeseran anggaran belanja dari anggaran BPKAD digeser ke limo OPD Teknis, yang dominan untuk BPBD & Dinas Sosial.” lanjutnya menjelaskan dengan logat daerah Bungo
Pada sisi lain, aplikasi SIPD yang dipakai untuk Pengelolaan Keuangan Daerah belum tersedia menu pergeseran anggaran belanja, sehingga agak telat dikit, tapi kini sudah clear ” Pungkasnya
Diakhir chat WA Rachmat dengan Bungonews mengatakan bahwa telah dilakukan percepatan penanganan jembatan Limbur lubuk Mengkuang yang rusak akibat banjir
” kita akan lakukan percepatan penanganan lewat mekanisme pergeseran anggaran belanja jilid II ” ucapnya
Terkait percepatan penanganan jwmbatan Limbur Lubuk Mengkuang yang rusak akibat diterjang banjir diakui oleh kadis PUPR Kabupaten Bungo,melalui Kabid Bina Marga, Dwi Herwindo,ST mengatakan
” Iya , nunggu DPA Pergeseran, soalnya di DPA awal belum ada anggaran nya ” Tulis Dwi Herwindo melalui pesan WA
Diminta kepada instansi terkait untuk transparan dalam penggunaan anggaran bantuan dan penanganan bencana banjir dan longsor di kabupaten Bungo termasuk penggunaan uang pribadi kepala OPD agar tidak terjadi Mark- Up anggaran dan penyimpangannya
( BN – war )
Komentar