Iliustrasi
Bungonews.net , BUNGO- Transparansi Realisasi penggunaan dana Bos disatuan pendidikan di Bungo patut dipertanyakan dan sudah sepatutnya APH melakukan penyelidikan langsung dan tidak perlu menunggu laporan dari masyarakat atau warga sekolah agar penyimpangan dan penyalahgunaan keuangan negara pun dapat diminilasir .
Salah satu dugaan kejanggalan penggunaan dana Bos diantaranya tidak diumumkan nya informasi penggunaan dana bos disekolah sedangkan komite sekolah jarangkali dilibatkan padahal keterlibatan komite sekolah tidak saja sebagai pengawasan namun juga dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaannya dan dilibatkan dalam laporan pertanggung jawaban yang mana berita acara wajib di ketahui oleh komite sekolah, lebih parah lagi tidak sedikit bendahara hanya dijadikan sebagai formalitas saja sebagai pelengkap yang disyaratkan .
Sebelumnya reakisasi penggunaan dana Bos di SMK Negeeri 8 Bungo di persoalkan karena diduga tidak transparan karena tidak mengumumkan papan informasi penggunaan nya dan di akui oleh salah satu staf SMK negeri 8 Bungo tersebut tidak pernah ada papan informasi penggunaan yang ada pengumuman prioritas penggunaan dana Bos saja ,tidak hanya itu di ketahui terdapat biaya penerimaan siswa baru pada tahap 1,2 dan 3 dan biaya pembelajaran dan ekstrakurikuler yang nilai nya puluhan juta rupiah sedangkan tahun 2020 pasca pandemi Covid 19 kegiatan ekstrakurikuler di tidakan sebagaimana pemberitaan sebelumnya
Kali ini di SMK negeri 9 Bungo tidak jauh bedanya , Bendahara sekolah yang juga bendahara Bos SMK Negeri 9 Bungo , Sugeng di tanya persoalan tersebut mengaku sudah di audit oleh inspektorat ” Kami sudah diperiksa Inspektorat dan pengawas ” Tuturnya mengakui
Ketika dikonfirmasi realisasi penggunaan yang mana terdapat biaya penerimaan siswa baru pada tahap 1 dan 2 serta adanya penggunaan dana untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler tahun 2020 , Sugeng tidak lagi memberikan jawaban .
( BN.R.001)
Komentar