Siapakah Dr. Erick Muhammad Henrizal..??

Dari banyaknya kisah inspiratif, mereka yang sukses justru bukan dari orang-orang hebat yang tinggal serba ada di kota metropolitan, tapi justru dari dusun/desa, dari pinggiran, dari daerah yang tingkat ekonomi dan kesejahteraanya biasa saja.
Ada banyak sekali contoh orang desa yang lalu sukses mengadu nasib di rantau. Salah satu orang yang bisa kita jadikan contoh adalah Dr. Erick Muhammad Henrizal, SE., S.Kom.I., MM, M.AP.

Siapa sangka, beliau Dr. Erick sapaan akrabnya, seorang pengusaha sukses dan akademisi yang merupakan putera asli Kabupaten Bungo berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan do’a merupakan kunci keberhasilan.

Lahir di daerah pinggiran tepatnya di Dusun Tanah Tumbuh, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, Jambi pada 20 September 1978, ia berasal dari keluarga biasa. Ayahnya seorang petani dan ibunya penjual kue.
Anak kedua dari lima bersaudara yang merupakan anak dari H. Nasrudin dan Hj. Zulhiyah tersebut telah dibesarkan dan bersekolah di Bungo mulai SD 17 Tanah Tumbuh, SMP 1 Tanah Tumbuh dan SMA 2 Muara Bungo.

Sejak kecil, Dr Erick sudah terbiasa dengan kehidupan yang sederhana. Masa remajanya dilalui dengan penuh suka cita, dilingkungan keluarga ia di didik agar menjadi anak yang kuat dalam menjalani kerasnya hidup dan tetap berbaur pada lingkungan yang heterogen.
“Masa kecil tinggal dikebun, jadi kalau mau sekolah jalan kaki tanpa pake sepatu dan sendal. Pulang pergi jarak yang harus ditempuh kurang lebih 5 kilometer.  Karena orang tua orang susah, kadang ke sekolah pakaian dak seragam, baju putih celana pramuka,” kenang Dr. Erick.
Meski berasal dari keluarga sederhana, namun Dr Erick mempunyai tekad yang kuat untuk mengubah masa depan menjadi lebih baik.

Setelah lulus SMA tahun 1997, Dr Erick hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib, menimba ilmu, menambah pengetahuan dan pengalaman.
“Lulus SMA sebenarnya cita-cita pengen jadi TNI. Tapi karena keterbatasan ekonomi orangtua. Akhirnya saya memutuskan merantau ke Jakarta,” tutur Dr Erick.

Di rantau, perjuangan panjang yang sulit dilewati. Getir, manis, pahit hidup dilalui. “Pertama merantau di Jakarta, saya jual rokok asongan di pinggir jalan. Itu saya geluti selama tiga bulan, Alhamdulillah bisa makan,” cerita Dr Erick.
Dimasa-masa sulit itu, Dr Erick memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup di rantau orang. Hingga bekerja sebagai kuli bangunan pun sudah digelutinya. “Saya juga pernah kerja bangunan. Salah satu saksi dan bukti, kantor wali kota Jakarta Barat, saya waktu itu jadi tukang ngaduk semen,” tuturnya.

 

Saat itu ia berfikir keras agar ada perubahan dalam hidupnya, sehingga memutuskan melamar pekerjaan dibeberapa perusahaan  swasta. “Karena sudah banyak perkenalan teman, saya berfikir saya harus berubah. Dan saya melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan. Dan Alhamdulillah diterima di salah satu perusahaan,” kenangnya.

Hingga pada tahun 2002, dengan segala keterbatasan Dr Erick mulai merintis bisnis. Dr Erick begitu gigih dalam menggeluti beberapa usaha untuk mewujudkan mimpi-mimpinya dalam membangun kerajaan bisnis.

Lelaki yang jujur, pekerja keras, ramah dan tidak sombong ini juga dikenal penolong. Selama di rantau, Dr Erick sudah mencerminkan jiwa dan karakter sebagai seorang pemimpin yang mencintai keadilan, kesetiakawanan sosial, toleransi dan mencintai lingkungan yang bermasyarakat. Dr Erick juga sangat aktif dibeberapa organisasi kemasyarakatan.

Hingga akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil. Dr Erick mampu mengubah image bahwa anak petani bisa menjadi seorang pengusaha yang handal.

Dalam perantauannya itu ia dipertemukan dengan gadis sunda bernama Sany Andiani Permawaty. Gadis berkarakter ramah serta keibuan yang kemudian ia persunting. Keduanya kini dikaruniai buah cintanya empat orang yang anak cerdas dan lucu, bernama Richie S. Henrizal (18), Nicken S. Henrizal (17), Refha S. Henrizal (14) dan Zarenchio S. Henrizal (3).

Dalam perjalanan karirnya, Dr Erick memiliki intuisi bisnis dan jiwa kepemimpinan yang teruji. Dengan memiliki pergaulan dan wawasan pengetahuan yang luas, menjadikannya seorang tokoh pemuda yang sukses dan disegani.

Keuletan dan tangan dinginnya, sudah membuktikan keberhasilan dalam membangun bisnisnya dengan mengembangkan usaha sendiri dalam bidang Jasa Cargo, Eksport Import dan Transportasi. Adapun beberapa perusahaan yang dipimpin Dr Erick seperti PT RNR Logistic, PT RNR Trans, PT Argo Makmur Chemindo yang terangkum dalam RNR Group.

Dr Erick selalu memperhatikan hak-hak rakyat kecil dengan membuat sarana/fasilitas bagi kenyamanan para karyawannya. Menciptakan hubungan silaturahmi, sehingga mendapatkan tempat dihati para karyawan.

Menjadi pengusaha sukses tidak lantas membuat Dr Erick berada di zona nyaman. Ditengah kesibukannya menjalankan pekerjaan, dia tetap mencintai dunia pendidikan.

Terbukti Dr Erick berhasil menyelesaikan jenjang strata satu (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan dengan gelar SE. “Alhamdulillah ada rezeki sedikit, cita-cita pengen kuliah akhirnya tercapai. Saya mulai kuliah tahun 2004. Kuliah baik S1, S2 dan S3 total saya tempuh selama 15 tahun. Waktu itu bolak balik Jakarta-Bandung setiap Minggu. Kamis malam saya ke Bandung, Minggu sore pulang ke rumah di Jakarta,” paparnya panjang lebar.

 

Kemudian Dr Erick memutuskan menimba ilmu ke jenjang yang lebih tinggi di almamater yang sama dan meraih gelar Magister Management (MM). Tidak puas sampai disitu, ia juga mengambil program doktoral (S3) dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
“Sempat juga mengambil jurusan Komunikasi Islam (S.Kom.I) dan jurusan administrasi publik dapatlah gelar M.AP. Sekarang juga sebenarnya sedang kuliah, tinggal tesis,” terang Dr. Erick.

Sukses menjadi seorang entrepreneur muda dan berhasil meraih gelar Doktoral, Dr Erick ternyata tidak dilepas begitu saja oleh pihak kampus, hal itu karena Dr Erick merupakan salah mahasiswa terbaik. Sehingga diminta untuk menjadi tenaga dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan.

Dr Erick juga mengisi waktu kosong dengan menulis buku. Hingga kini, terdapat 7 buku berhasil ditulis. Perjalanan karirnya ia tuangkan dalam setiap karyanya.


Sebagian besar buku-bukunya merupakan buku motivasi yang telah membantu banyak orang mengatasi rintangan dalam hidup dengan membahas isu-isu kunci dalam membangun dan mempertahankan bisnis/wirausaha.

Diantara karyanya yang paling dikenal dan paling dilirik pembaca antara lain : Membangun Jiwa Entrepreneur (2014) dan Membangun Kerajaan Bisnis (2014) dan Berani Bermimpi Berani Sukses (2014).

Dr Erick dikenal dekat dengan masyarakat. Mulai dari masyarakat biasa hingga semua kalangan. Sosok Dr Erick menjadi bercingan hangat di setiap dusun yang ada di Bungo.

Sosok Dr Erick memang terkenal dengan santunnya, ramah, mudah bergaul dan tidak sombong. Tak ayal semua kalangan terutama masyarakat biasa banyak menginginkan Dr Erick menjadi pemimpin. Masyarakat Bungo merindukan sosok pemimpin yang rendah hati dan merakyat seperti Dr Erick.

Dr Erick cukup diperhitungkan dikancah perpolitikan di Kabupaten Bungo saat ini. Dan jangan heran bila sekarang namanya menjadi buah bibir masyarakat mulai dari kota Bungo, hingga ke Dusun-dusun.

Alasannya, masyarakat Bungo telah lama menanti dan menunggu sosok pemimpin yang bisa menjadi panutan, mengayomi, melindungi dan menghantarkan ke jenjang sejahtera.

Meski pendatang baru di dunia perpolitikan, sebagian masyarakat mengenali Dr Erick, baik sepak terjangnya, gayanya memimpin, tidak mau menyakiti hati, bahkan tidak pendendam.

Komitmen yang tinggi dan kecintaannya terhadap daerah kelahirannya, serta dukungan yang begitu kuat dari warga masyarakat, ia pun mengaminkan permintaan masyarakat terhadap dirinya agar maju pada Pilkada 2020. Ia bertekad akan membangun Kabupaten Bungo lebih baik disegala lini.

Dr Erick sangat optimis cita-citanya memajukan daerah kelahirannya dan mensejahterakan masyarakat Bungo bisa diwujudkan bersama H. Sudirman Zaini, SH., MH (SZ) Wakil Bupati Bungo periode 2006-2011, Bupati Bungo periode 2011-2016. SZ dikenal sebagai politisi dan tokoh birokrat senior yang telah melalang buana dipulau Jawa dan Kalimantan menempati jabatan-jabatan strategis dipemerintahan hingga di Kementrian.

Dua putera terbaik Kabupaten Bungo tersebut sudah menyatakan sikap, siap bertarung pada kontestasi Pilkada Bungo yang digelar tanggal 9 Desember 2020. Pasangan tua muda kolaborasi birokrat dan pengusaha tersebut siap mengabdikan diri membangun Kabupaten Bungo sesuai harapan besar masyarakat.

Oleh : Nurdina Maria Ulfa

Editor : Azwari

Facebook Comments

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *