Bungonews.net, Bungo – Lemahnya perhatian Pemerintah Kabupaten Bungo terhadap aset daerah semakin nyata. Banyak aset bernilai miliaran rupiah — mulai dari kendaraan dinas, gedung, hingga tanah — dibiarkan rusak, tak terawat, bahkan hilang tanpa pertanggungjawaban.

Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahun seolah menjadi laporan rutin tanpa tindak lanjut. Tahun 2024 lalu, BPK mencatat ratusan kendaraan dinas yang status BPKB-nya tidak jelas, sebagian dipinjamkan ke instansi vertikal tanpa prosedur, dan sebagian lagi raib tanpa ganti rugi.
Tak hanya kendaraan, ruko dan kios di atas tanah milik pemda juga banyak dikuasai pihak ketiga tanpa kejelasan kontrak maupun setoran ke kas daerah.
Kini, gedung UPT Pendidikan Tanah Sepenggal Lintas di Dusun Embacang Gedang, Simpang Sowmel, menjadi contoh terbaru kelalaian itu. Gedung pemerintah yang dibangun dengan uang rakyat tersebut rusak, tak terpakai, dan terbengkalai hingga dikhawatirkan menjadi tempat maksiat.
“Sangat disayangkan gedung ini dibiarkan rusak dan tidak ditempati. Kami khawatir nanti jadi tempat maksiat,” ujar Nop, warga setempat kepada Bungonews.net.
Warga juga mengaitkan kondisi ini dengan peristiwa terbakarnya rumah dinas Camat Tanah Sepenggal beberapa waktu lalu yang ditelantarkan dalam keadaan kosong tanpa aliran listrik.
Publik menilai, Bupati Bungo semestinya tidak menutup mata terhadap pengelolaan aset yang amburadul ini.
Bagian Pengelolaan Aset Daerah dan Dinas Pendidikan diminta turun langsung meninjau lapangan, bukan hanya duduk di balik meja sibuk dengan proyek, sementara aset-aset rakyat dibiarkan hancur.
Gedung UPT Pendidikan yang mangkrak ini masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik jika segera dilakukan perbaikan dan penataan ulang. Namun jika terus diabaikan, kerusakan bukan hanya pada bangunan, tapi juga pada wibawa pemerintah daerah dalam mengelola aset rakyat.( BN )
Dilaporkan Oleh : Novrizal
Editor : Azwari
l















Komentar