Bungoneews.net, JAMBI -Terkait tongkang batu bara yang.menabrak jembatan diperairan Batanghari beberapa waktu yang lalu ditamggapi serius oleh ketua Asosiasi Supir Angkutan Barang ( ASABA Indonesia ) Jefri Bentara Perdede
Dia.meminta kepada perkumpulan pengusaha tambang batu bara ( PPTB ) tidak melempar tanggung jawab kepada pemilik IUP
Dikatakanya persoalan akan menjadi kabur jika PPTB meminta pertanggung jawaban kepada pemilik IUP karena yang harus diminta pertanggung jawabannya semestinya adalah pengusaha tongkang
” Kita menyayangkan kenapa persoalan holing Batubara tidak pernah bisa lebih baik, sejak tahun 2011 sampai hari ini mereka yang diberi kepercayaan dari para pemilik IUP seperti AP2BMJ, ATJ dan PPTB tidak bisa berperan untuk membuat holing batubara lebih baik ” Tuturnya
Jefri menyebut upaya para pemilik IUP dari dulu hingga saat ini tentunya sudah sangat proaktif dalam mendorong kegiatan holing Batubara Jambi bisa lebih baik dengan memberi kepercayaan kepada pihak-pihak tertentu dalam melaksanakan kegiatan holing batu bara baik jalur darat mau pun sungai, namun kenapa selalu menjadi kambing hitam pengusaha pemilik IUP jika ada persoalan di kegiatan holing sementara kewajiban Royalti dan pajak sesuai aturan berlaku pemilik IUP sudah sangat tertib dan terdepan dalam usahanya, ujar Jefri.
Jefri juga menyampaikan bahwa rencana dibukanya kembali holing batubara melalui jalur darat tentu ASABA Indonesia sangat mendukung dan itu lebih baik karena jika dibuka kembali jalur darat, sopir dan para pelaku usaha umkm lainnya yang dulunya bergantung usaha dari aktivitas holing batubara akan berdampak kesejahteran daripada jika pemerintah memaksakan hanya jalur sungai diperbolehkan, namun ketika memang nantinya jalur holing Batu bara jalur darat dibuka kembali, ASABA Indonesia meminta semua pengusaha yang terlibat holing batubara harus profesional dan tertib aturan hingga terjaga ketertiban, masyarakat nyaman dan semua berdampak manfaat kesejahteraan ujarnya.( BN )
Komentar