Balita Kurang Gizi Di Pulau Jelmu Masih Terbarng di RSUD H.Hanafie Muara Bungo, Akan Dirujuk Ke Padang , Begini Pengakuan Kadiskes Bungo

NASIONAL236 Dilihat

Bungonews.net, BUNGO – Natan Apriansyah balita kurang gizi asal dusun Pulau Jelmu Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo – Jambi masih terbaring di Rumah sakit Umum Daerah ( RSUD ) H.Hanafie Muara Bungo

Balita kurang gizi berusia 13 bulan  anak dari penyadap karet  Edison dan Yuninata ini mengalami alergi dan infeksi kulit hingga mata berobat menggunakan Surat keterangan Tidak Mampu ( SKTM ) tersebut akan dirujuk kerumah sakit Padang setelah pengurusan BPJS Selesai

Kadis Kesehatan Kabupaten Bungo ,dr.H.Syafarudin Matondang dikonfirmasi menbenarkan Natan Afriansyah balita kurang gizi tersebut masih terbaring dirumah sakit H.Hanafie Muara Bungo

” Saat ini masih dirawat dan ditangani oleh dokter specialis di RSUD H Hanafie Muara Bungo , rencananya mau di rujuk ke RS Padang

Di rujuk setelah ada jawaban sisrute rs padang dan setelah layak rujuk oleh spesialis anak,bila sudah di perbolehan spesialis dan KU nya membaik ” Tutur Kadis kesehatan Bungo kepada Bungonws ( 26/1/2024 )

Dijelaskannya balita yang kurang gizi tersebut selama ini diurus oleh neneknya dan sering diberikan susu kental manis ,seharusnya diberikan susu formula atau ASI sehingga mengalami kekurangan gizi yang menyebab terjadi infeksi mata dan alergi kulit,” ujarnya

” Selama berobat menggunakan SKTM  dan saat ini sudah kami urus BPJS nya dalam waktu dekat akan di rujuk kerumah sakit Padang ” imbuhnya sembari mengatakan selama ini ada pengawasan dari bidan desa setempat

Sementara Wakil bupati Bungo selaku tim percepatan penurunan Stunting kabupaten Bungo dikonfirmasi perihal tersebut tidak memberikan jawaban

ORANG TUANYA NYADAP KARET UNTUK BELI PENPES DAN BIAYA MAKAN

Natan Afriansyah balita kurang gizi yang sudah 16 hari terbaring di RSUD H.Hanafie Muara Bungo tersebut selama dirawat di dirumah sakit dijaga oleh nenek dan bibinya sedangkan kedua orang tuanya menyadap karet
” kedua orang tuanya sedang bekerja menyadap karet di dusun untuk biaya makan dan pempes Natan” Ucap Pratiwi

“Walaupun sekarang kami ada berobat menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), namun kami butuh biaya juga untuk makan. Sedangkan BPJS ada pihak-pihak yang mau membantu mengurusnya. Jadi, kami meminta kepada Tuhan agar tidak jadi dirujuk ke Padang. Karena kalau jadi, kami belum mempersiapkan dana. Itu butuh biaya,” ujarnya.

Diminta kepada instansi terkait kembali mengevaluasi kinerja tim percepatan penurunan Stunting di kabupaten Bungo dan diminta kepada APH mempertanyakan penggunaan dana Stunting dan gizi buruk agar peristiwa serupa tidak terulang serta terwujud transparansi penggunaan dana Stunting baik di kabupaten maupun di masing-masing desa.

( BN – war )

Komentar