Bungonews.net, BUNGO – ” Alam mulai Murka “ungkapan ini sering dilontarkan masyarakat ketika bencana alam terjadi akibat keserakahan manusia merusak alam untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan sekelompok orang
Ungkapan ini belakangan ini kerab kali terucao dari warga kabupaten Bungo disaat menyaksikan bencana alam berupa banjir dan longsor, misalnya saja didusun Sungai Telang kecamatan Bathin III Ulu kabupaten Bungo – Jambi , sepekan yang lalu banjir melanda beberapa dusun dan 20 titik longsor menutupi badan jalan yang meyebabkan rusaknya fasilitas jalan dan terputusnya akses jalan
Hal serupa kembali terjadi didusun Sungai Telang hujan dengan itensitas sedang Rabu malam (8/1/2024 ) menyebabkan sampah dan kayu – kayuan pepohonan besar yang diduga sengaja ditumbang oleh aktifitas penambang emas tanpa izin ( Ilegal ) menggunakakan excavator di hulu sungai Batang Bungo menumpuk pada jembatan yang kampung baru dusun Sungai Telang ,sehingga mengancam ketahanan jembatan tersebut.
Kondisi sungai dan tunpukan kayu pada jembatan tersebut sempat dipploud di beranda facebook warga setempat dan beredar di griup WA , berbagai komentar yang mengarah pada pelaku perusakan alam dengan cara menambang emas ilegal pun bermunculan
” Kondisi sudah berapa kali terjadi di musim hujan saat ini. Kami menyadari sebuah kemarahan alam ,” ujar warga yang sengaja mengirim kan sebuah photo disertai komentarnya.
Sumber juga menyampaikan, memprediksi usia jembatan penghubung tidak akan bertahan lama, pasalnya alam dihulu sungai sudah porak poranda. Seketika potongan kayu besar dihulu akan mengikis jembatan penghubung.
” Kita sudah pasrah, ini terjadi juga tidak lepas dari campur tangan masyarakat setempat,” diakhir pesannya.
Terpisah Datuk Rio Sungai Telang Ramoini saat dihubungi via telepon Warshap membenarkan kondisi jembatan penghubung sesuai dengan photo yang beredar.
Namun kondisi puing-puing dan batang kayu yang tertumpuk sudah dibersihkan oleh masyarakat secara gotong royong.
” Tumpukan ranting kayu dan batang kayu besar susah di bersihkan warga secara gotong royong,” ujar Datuk Rio.
Terkait persoalan tersebut, datuk rio ( kades red ) dusun Sungai Telang dikonfrmasi membenarkan peristiwa meluapnya sungai Batang Bungo yang menyebabka potomgan kayu besar nyangkut pada jembatan di desa nya
” Benar ada tumpukan kayu nyangkut pada jembatan dusun kami , dengan gotong royong sudah kami bersihkan ” tuturnya via telpon ( 9/1/2025 )
Dikatakannya hal itu seringkali terjadi di saat musim hujan tiba namun kali ini yang agak parah
Ditanya apakah ada hubungannya dengan aktifitas tambang ilegal di hulu sungai “Kemungkinan saja itu salah satu penyebabnya namun hal ini sudah sering terjadi ” Imbuhnya mengakui ada beberapa unit excavator tambang emas beroperasi di uluh sungai Batang Bungo
Terkait adanya isu yang menyebutkan bahwa dirinya ikut serta menambang emas tanpa izin didusunnya, Ramaini mengatakan ” Isu tersebut tidak benar ,sampai hari ini saya tidak tertarik untuk ikut serta dalam aktifitas tambang emas ilegal tersebut ” Tuturnya sembari mengakui adanya oknum warga yang menyewakan tanah untuk PETI tersebut ( BN )
Komentar