Bungonews.net, BUNGO- Diakui kadis TPHP Bun kabupaten Bungo sejak beberapa tahun yang lalu hingga saat ini bibit sawit bersubsidi pemerintah dengan harga tebus Rp.15.000 / batang sudah disalurkan kepada petani / masyarakat sebanyak 326.000 batang, hal ini diungkap dan dipublish oleh sejumlah media online.
Dikalkulasi 326.000 batang dikalikan 15.000,-/ batang maka hasilnya mencapai Rp. 4.890.000.000,- jumlah tersebut merupakan pendapatan yang harus diterima oleh pemda Bungo.
Dari jumlah Bibiit yang disalurkan pun diketahui jumlah hektar sawit masyarakat berdasarkan bibit yang disalurkan yakni : 326.000 dibagi 150 / batang / Hektar maka jumlah hektar nya menjadi 2.173 hektar
Hal ini diungkap oleh Heri kabid Perkebunan dinas TPH Bun Bungo , ” Ya.Sekitar 2.100 hektar ” tulisnya melalui pesan WA kepada Bungonews baru – baru ini
Ditanya dan diminta data penyaluran bibit sawit yang dimaksud ,Heri belum memberikan jawaban.
Berdasarkan data yang diterima oleh Bungonews, untuk pengadaan kecambah bibit sawit sejak beberapa tahun yang lalu .ditunjuk perusahaan penyedia yang diperkirakan untuk membeli kecambah saja sudah mencapai Rp.6,9 miliar ( 6.918.150.000,- ) diluar biaya pemelharaan dan pupuk dan lainnya , sedangkan pendapatan yang harus disetor berdasarkan harga tebus masyarakat hanya Rp.4.890.000.000,-
Berikut ini nama penyedia dan jumlah anggaran untuk pembelian kecambah kelapa sawit :
1).Cv.endrotama enginering
Rp.1.235.250.000
TA.2023
2).Cv.Bungo Mitra Mandiri
Rp.1.590.400.000
TA.2021
3).PT. Bakti Tani Nusantara
Rp3.892.500.000
TA 2019
4).Cv.srasi jaya mandiri
Rp200.000.000
TA.2020
Diketahui dari data yang diterima Bungonews pada tahun 2021 jumlah kecambah yang disemaikan sebanyak 26.250 butir , setelah bibit berumur 9 bulan yang lolos sertifikasi sebanyak 21.065 batang sedangkan yang disalurkan ke masyarakat ( petani ) sebanyak 20.700 batang dengan jumlah hektar sebanyak 171 hektar dengan jumlah pembeli sebanyak 117 orang / petani sedangkan jumlah bibit yang tidak bisa disalurkan pada tahun 2021 sebanyak 565 batang
Dari jumlah tersebut diketahui 565 ditambah 20.700 maka jumlah bibit sawit keseluruhan pada tahun 2021 sebanyak 21.265 batang
Dari jumlah bibit yang disalurkan sebanyak 20.700 dikalikan Rp.15.000,- maka pendapatannya mencapai Rp.310.500.000,-
Diketahui bahwa pada tahun 2021 target PAD penjualan bibit sawit sebesar Rp. 343.725.000,- sedangkan realisasinya sebanyak Rp.298.500.000 ( 2021 ) ditambah Rp.45.225.000,- (2020 )
Hingga berita ini dipublish belum diketahui jumlah pendapatan dari hasil penjualan bibit sawit pada tahun 2019 dan 2023 .
Tunggu khabar selanjutnya ( BN )
Komentar