Bungonews.net, BUNGO – Terkait anggaran USBN dan Pembuatan SKHUN SD dan SMP di kabupaten Bungo sebelum tahun 2021 yang didanai APBD yang di kontrakan dengan rekanan kontraktor namun jugo dibiayai oleh masing – masing sekolah ,menarik nya SKHUN yang mestinya di berikan kepada siswa sebagai pengganti ijzah ternyata disampaikan bersamaan dengan ijazah kepada masing – masing sekolah
Kasus yang menyita perhatian publik ini diminta oleh Penggiat Gerakan Rakyat Anti Korupsi ( Gerak ) Jambi agar APH tidak Setengah hati untuk mengusut nya ,jika tidak akan diaporkan ke APH yang lebih tinggi , demikian di sampaikan oleh JP kepada Bungo news ( 17/03) sebagaimana di rilis media ini sebelum nya
Sejumlah kepala sekolah mengakui kepada Bungonews ( 18/ 03) ” Tahun – tahun sebelum nya memang ada anggaran yang dibiayai oleh Pemda untuk USBN namun masing – masing sekolah juga menyedia anggaran ” Tutur salah Seorang Kepala SMP di kecamatan Pelepat yang nama nya di rahasiakan
Lebih lanjut sumber mengatakan ” Kami juga heran selama ini SKHUN di sampaikan ke sekolah bersamaan dengan ijazah padahal SKHUN sebagai pengganti ijazah yang digunakan untuk melanjutkan jenjang selanjutnya ” Tutur sumber
Sumber lain yang juga kepala SMP mengatakan ” Tahun ini 2021 UN di tiadakan namun Ujian sekolah USBN di laksanakan oleh masing – masing sekolah , untuk pungutan Rp.30. 000 / siswa memang belum di lakukan namun untuk pembuatan soal ujian sebesar Rp.9.000 / siswa sudah di setorkan ” Ujar nya mengakui
Kalau dana Pemda tahun terakhir 2020 masih dianggarkan untuk USBN tapi tidak keseluruhan nya di biayai , hanya untuk membiayai 4 bidang studi saja , anggaran 6 bidang studi yang di ujiankan di biayai oleh masing – masing sekolah ” tutur sumber sembari mengatakan bahwa pungutan Rp.30.000 / siswa tersebut baru wacana namun sudah heboh
Tunggu Khabar selanjutnya hasil investigasi Tim Bungonews
( BN.R.001)
Komentar