Bungonews.net, TEBO – Sejumlah proyek yang dikerjakan oleh rekanan kontraktor di sejumlah organisasi perangkat daerah ( OPD ) dikabupaten Tebo – Jambi pada tahun 2024 terancam tidak bisa dibayarkan jelang akhir tahun 2024 ini, hal ini dikarenakan kondisi keuangan daerah kabupaten Tebo sedang tidak baik – baik saja alias mengalami defisit

Defisit yang dialami kebupaten Tebo usai pemlihan kepala daerah tersebut angkanya tidak terlalu besar,diperkirakan kisaran Rp.15 sampai 20 miliar namun membuat rekanan kontraktor pusing tujuh kelilng karena dana proyek akan dibayarkan pada tahun 2025 hingga 2026
Ancaman tidak dibayarkannya proyek tahun 2024 yang ditunda pembayarannya hingga tahun 2025 ini diakui dan dibenarkan oleh PLT Kepala Badan keuangan Daerah (Bakeuda) Kabupaten Tebo, Romi Candra
“Defisit APBD Tebo 2024 sekitar Rp 15 Miliar sampai Rp 20 Miliar karena adanya tunda bayar Dana DBH (Dana Bagi Hasil) Rp 13 Miliar dan dana Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) Rp 13 Miliar dari pusat ke daerah,” Tuturnya dikutip Teboonline.id (20/12/2024)
Romi menjelaskan bahwa karena adanya tunda bayar dana BKBK pada tahun 2024 ini, dana BKBK akan dibayarkan ke tiap desa pada tahun 2025 mendatang. Sementara, terkait dengan dana DBH, Romi menerangkan bahwa dana DBH ini bisa digunakan untuk apa saja termasuk untuk pembayaran pekerjaan proyek disetiap OPD.
Untuk pembayaran pekerjaan proyek kepada pihak rekananan, ada tunda bayar pada tahun 2024 ini. Rencana akan diupayakan bayar pada APBD Perubahan tahun 2025 atau 2026, namun diupayakan di APBD Perubahan 2025 namun kita sampai saat ini masih menunggu arahan dan petunjuk dari Pj Bupati dan Sekda Tebo,” kata Romi lagi.
( BN )
Dikutip : Media Patner Teboonline
Komentar