Bungonews.net, BUNGO – Program padat karya pembangunan jalan usaha tani ( JUT) dari kementerian pertanian yang bertujuan untuk mendorong produktivitas pertanian dan menyokong pemulihan ekonomi nasional ( PEN ) yang terdampak Pandemi Covid 19 tahun 2021 dikabupaten Bungo di pertanyakan ,pasalnya selain diduga dikerjakan asal jadi ,tidak mempedomani Juklak juknis juga kuat dugaan kelompok tani hanya sebagai formalitas saja sehingga kelompok tani hanya dijadikan sebagai pekerja bukan sebagai pengelola.
Didusun Teluk Pandak Kecamatan Tanah Sepenggal Kabupaten Bungo – Jambi di akui oleh ketua kelompok dan anggota nya hanya sebagai pekerja bukan pengelola dan tidak mengetahui soal dana kegiatan
” Kami hanya sebagai pekerja yang menerima upah harian saja ” Tutur Hanapi ketua kelompok tani Dusun Teluk Pandak kepada Bungo News .
Menurut Hanapi yang dibenarkan oleh 3 orang anggota ( pekerja ) mereka menerima upah dengan tingkatan ,Rp 150.000 untuk satu kepala tukang dan 100.000 untuk pekerja setiap hari nya
Menariknya , fakta dilapangan ditemukan pekerjaan JUT kelompok tani dusun Teluk Pandak yang diduga nempel pada kontruksi bangunan irigasi sehingga terdapat kekurangan volume pondasi, timbunan dan beton lantai
Menanggapi persoalan tersebut Hanapi ketua kelompok tani mengatakan ,” Pemilik tanah tidak mau memberikan tanah nya untuk jalan karena itu lah terpaksa di manfaatkan saluran irigasi yang ada yang akan ditimbun dan ditutup dengan cor beton nantinya ” Tutur Hanapi.
Ditanya papan informasi kegiatan diakui oleh Hanapi masih dibuat dan belum di pasang ” Nanti kita pasang pak ” Imbuh nya .
Saidina Umar Kasi TPH Dinas TPHP Kabupaten Bungo membantah pengakuan ketua kelompok yang mengatakan hanya sebagai pekerja bukan pengelola ” Saya akan panggil ketua kelompok tani yang ngaku hanya sebagai pekerja bukan pengelola JUT ” Tegas nya .
Dusun Teluk Pandak
” Untuk diketahui bahwa program JUT itu dikelola oleh Kelompok tani yang dikerjakan secara swakelola padat karya dan dana kegiatan pun langsung di transper ke rekening kelompok , kami hanya mendampingi saja ” Kilah nya
Saidina Umar pun mengakui bahwa Program padat karya pembangunan JUT dikabupaten Bungo ada 6 kelompok tani yang menerima bantuan kegiatan tersebut
Sementara Refnizal Kabid TPH Dinas TPHP Bungo berulang kali dikonfirmasi tidak memberikan jawaban
Diminta kepada APH untuk menelusuri dugaan kelompok tani hanya sebagai formalitas dan pekerjaan kontruksi fisik JUT yang dikerjakan asal jadi tersebut ( BN .R.001)