Diminta APH Usut Proyek Asal Jadi MTQ Lanjutan Bungo Senilai Rp.8,8 miliar

Bungonews,net , BUNGO – Proyek pembangunan MTQ , Sarana Prasana Jalan ,lampu jalan tahun anggaran 2019 kabupaten Bungo yang menghabiskan anggaran puluhan miliaran rupiah di tambah dengan anggaran perhelatan yang diduga sarat masalah dan sarat KKN sebagaimana pemberitaan media ini sebelumnya diminta APH mengusut tuntas ,yang di tindak lanjuti oleh BPK dengan temuan kejanggalan pekerjaan tambah kurang ( CCO ) dan pekerjaan di hapus dengan nominal lebih kurang Rp. 3,2 Miliar

Menariknya pada tahun berikut nya ( 2020 ) dalam kondisi keuangan daerah defisit dan dalam kondisi pandemi Covid 19 pemenerintah kabupaten Bungo melalui APBD menanggarkan dana Pembangunan MTQ lanjutan senilai Rp. 9 miliar yang di kerjakan oleh PT. Station Energi Indonesia dengan nilai kontrak Rp. 8,8 miliar

Dalam praktek pelaksanaan fisik di lapangan oleh perusahan jasa kontruksi grouf ” ABG ” ini diduga di kerjakan asal jadi tidak sesuai spek dan tidak mempedomani petunjuk teknis dan di curigai sarat masalah dan sarat KKN

Fakta tersebut terbukti di lapangan di temukan sejumlah item pekerjaan yang baru rampung di kerjakan sudah rusak

PAVING BLOK dan JALAN SETAPAK ANJLOK

 

Anjlok nya paving Blok pada pekerjaan MTQ lanjutan senilai Rp.8,8 Miliar ini kuat

Pekerjaan pasangan paving blok

dugaan pondasi tanah dasar tidak padat dan tidak sesuai dengan ketentuan teknis sehingga menyebabkan anjlok,digenangi air dan ditumbuhi rumput , begitu juga hal nya dengan anjlok nya trotoar untuk pejalan kaki di sepanjang bangunan turaf menuju taman terlihat asal di cor tanpa memperhatikan mutu coran dan pondasi jalan .

PEMBATAS KENDARAAN ,POT DAN PENANAMAN RUMPUT ASALAN

Pada pekerjaan pembatas kendaraan di cuirugai tidak ada galian pondasi melainkan di tempel pada tanah dasar begitu ketebalan nya tidak merata ,hal ini mengindikasikan pekerjaan pembatas kendaraan ini juga tidak mempedomani soecifikasi teknis

 

Sementara pada pekerjaan pot tanaman pelindung terlihat media tanah sekedarnya saja dan bahkan rumput yang di tanam sudah mati tanpa ada perbaikan dan tanpa ada upaya penanaman kembali

PONDASI PAGAR MENGGUNAKAN PONDASI LAMA

Pada kegiatan pagar terlihat menggunakan pondasi lama ( proyek tahun 2019 ) dengan cara menempelkan balok baru pada pondasi , hal ini dikhawatirkan pagar tidak akan bisa bertahan lama ,selain itu besi klem yang di gunakan adalah besi 10 MM bukan besi 12 MM ,sementara menurut pengakuan pekerja menggunakan besi 12

TURAP ROBOH DALAM MASA PEMELIHARAAN DI JADIKAN KEGIATAN PROYEK 2020

Menarik nya pekerjaan turap yang merupakan kegiatan proyek tahun 2019 yang roboh di saat masa pemeliharaan namun tidak diperbaiki oleh rekanan kontraktor pelaksana , Anehya di anggarkan menjadi kegiatan proyek MTQ lanjutan tahun anggaran 2020 senilai Rp. 8,8 miliar

Hal ini diduga adanya indikasi permainan dan persekongkolan antar oknum terkait

Diketahui bahwa proyek MTQ lanjutan senilai Rp.8,8 miliar tersebut untuk kegiatan diantaranya :
Pagar Utama , Pagar keliling , Tribun media , Tribun pengamat , dinding penahan tanah , landscape ,gazebo dan tribun pejabat

Diperoleh informasi dari hasil audit BPK di temukan kejanggalan pekerjaan yang di hapus dengan nilai Rp. 3,2 miliar dan disinyalir diantara nya termasuk pekerjaan proyek MTQ lanjutan tahun 2020.

Terkait kegiatan proyek MTQ Lanjutan Senilai R0.8,8 miliar sebelumnya di konfirmasi dengan Yenni Desrianti , PPK yang juga kepala bidang Cipta karya Dinas PUPR Bungo bukan nya memberikan jawaban kepada Bungo namun dengan sombong nya di katakan nya ” Pertanyaan bapak sama dengan pertanyaan Kanit Intel saja , kalau saya jawab tidak cukup satu halaman , kalau mau jawaban satu halaman itu datang lah kekantor ” Tutur nya .

Kembali didatangi dan dikonfirmasi Kepala Bidang Cipta Karya staf nya selalu beralasan tidak di tempat

Hari ini Jum,at ( 29/01/21) salah satu staf Cipta karya mengaku bahwa Kabid ingin bertemu dengan Bungo news ” Ibu Kabid mau bertemu Samo Abang sekatang ” Tutur staf nya sembari nya bergeser ke ruangan Kabid Cipta karya namun tidak berhasil karena sudah tidak ada lagi diruangan kerjanya

Dilain pihak Penggiat Gerakan rakyat Anti korupsi Jambi , Jhon. menyampaikan kecurigaan nya dan menduga kegiatan Proyek MTQ Bungo tahun 2019 dan 2020 sarat masalah dan sarat KKN ” Saya mencurigai banyak yang tidak beres di MTQ Bungo baik kegiatan Proyek tahun 2019 maupun proyek tahun 2020 , bahkan banyak kegiatan Piktif yang diduga dapat di temukan pada keguatan fisik maupun pada kegiatan perhelatan MTQ ” Tutur Jhon

Kita masih mempercayakan kepada APH untuk dapat terlibat langsung mengusut masalah ini , dalam aturan nya sudah jelas bila temuan BPK ini tidak di tindak lanjuti sebagaimana rekomendasi dan batas waktu yang di tentukan maka secara otomatis pihak APH pun sudah dapat memulai melakukan penyelidikan dan penyidikan ” Tutur Jhon menambahkan sembari mencurigai adanya gratfikasi dan dugaan Mark Up pada proyek MTQ Bungo

( BN.R.001/ tim )

Facebook Comments

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *