Bungonews.net , BUNGO – Pabrik Pengelolaan Kelapa sawit ( PKS ) PT.Bungo Limbur yang berlokasi di dusun Perentih Luweh Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo – Jambi di akui tidak memberikan kontribusi kepada daerah maupun kepada BUMD / PT.Bungo Dani Mandiri utama sebagai mitra nya begitu juga hal nya terhadap desa / dusun yang berada di kawasan industri
Kendatilun demikian sejak 4 tahun belakangan ini Tidak memberikan kontribusi berupa pendapatan dan penghasilan kepada daerah dan fee kepada desa ternyata tidak ada tindak lanjut dari Pemerintah daerah maupun DPRD Bungo sehingga terkesan di biarkan alias ” Tutup mata “
Tidak ada nya kontribusi terhadap daerah ini di akui oleh H.Firdaus Abdullah mantan direktur utama PT. Bungo dani mandiri Utama
” Sejak beroperasi selama 4 tahun hingga saat ini belum ada kontribusi dari PT.Bungo Limbur terhadap daerah , ” Tutur Pirdaus Abdullah Kepada Bungo news
Lebih lanjut di katakan nya , PT. Bungo Limbur selalu menyampaikan tidak pernah mendapat untung sehingga belum bisa memberikan kontribusi kepada BUMD / BDMU
” BUMD semestinya menerima pembagian hasil dari keuntungan yang di peroleh PKS Bungo Limbur sesuai dengan kesepakatan dan penyertaan modal dan saham sebesar 10 persen selanjutnya BUMD menyetorkan ke kas daerah 50 persen dari pendapatan tersebut sebagai pendapatan daerah, selama ini tidak ada satu rupiah pun yang disetorkan ke kas daerah ” tutur Pirdaus Abdullah menjelaskan
Tidak adanya kontribusi terhadap daerah dari PKS Bungo Limbur banyak pihak meminta tutup saja ” Kalau rugi di jadikan alasan untuk tidak memberikan kontribusi kepada daerah semestinya pabrik PKS sudah di tutup ,kenyataan nya pabrik tetap beroperasi ” Tutur Yandi yang juga juga di benarkan oleh sumber lain nya
Tidak hanya itu ternyata PKS Bungo Limbur juga tidak memberikan kontribusi kepada desa / dusun di kawasan pabrik , hal ini di akui oleh sumber yang juga Datuk Rio ( kepala desa Red ) ” Selama saya menjabat Rio tidak pernah menerima fee dari PKS Bungo Limbur untuk dusun ,terkecuali bantuan alah kadar nya dari perusahaan untuk bantuan proposal kegiatan desa , ” Tutur nya
Ditanya apakah banyak masyarakat pribumi yang bekerja di pabrik ? Di katakan nya ” Banyak tidak tapi ada juga , hanya tenaga buruh bongkar muat sawit kebanyakan dari warga setempat ” Ujarnya .
Senada dengan itu juga disampaikan oleh Datuk Rio dusun tetangga Perentih Luweh yang tidak di sebut kan nama nya mengatakan bahwa pihak nya bersama sejumlah Datuk Rio lainnnya pernah mendatangi management PKS Bungo limbur untuk berkoordinasi baik persoalan linbah , tenaga kerja maupun persoalan kontribusi untuk desa namun tidak di gubris oleh perusahaan
” Kami para Datuk Rio pernah mendatangi perusahaan untuk berkoordinasi persoalan limbah, tenaga kerja maupun pun kontribusi untuk desa , di saat itu kami di sodori amplop berisi uang namun kami tolak ,sebab yang kami ingin kan bukan itu ” Tutur Sumber ( 20/11)
Kami ingin masyarakat kami dapat di terima bekerja di perusahaan, limbah di perhatikan dan fee untuk desa pun di berikan sesuai kesepakatan nanti nya ” Imbuh nya
Dalam waktu dekat kami akan mengambil tindakan agar perusahaan peduli dengan lingkungan dan masyarakat dusun
Menarik nya meskipun di ketahui tidak ada kontribusi dari Bungo Limbur terhadap daerah dan dusun , pihak Pemda dan pihak DPRD Bungo lebih memilih diam seakan – akan tutup mata
Tunggu kabar selanjutnya terkait regulasi perizinan , kelayakan operasi dan ketentuan penamaan modal asing ( PMA) yang bermitra dengan perusahan Daerah serta sistem bagi hasil nya
( BN .R.001)
Komentar