Diakui Puluhan BUMDus Di Bungo ” Gagal ” Kinerja Inspektorat Dipertanyakan

KORUPSI, POLITIK239 Dilihat

Bungonews.net, BUNGO – Pengakuan Taufik Hidayat Kepala Dinas PMD Kabupaten Bungo bahwa  dari 90 an BUMdus di kabupaten Bungo hanya 10 BUMDus yang aktif selebihnya mati suri ” Gagal “

Dibenarkan oleh Iman Kepala Bidang pemberdayaan Dinas PMD ” Benar ada 98 unit BUMDus di kabupaten Bungo namun yang aktif sekitar 10 unit BUMDus  yang lain nya mati suri ” tutur iman didampingi Prayitno Sekdis PMD ( 16/11)

Ditanya soal tanggung jawab pembinaan. iman mengaku pihak nya hanya bertanggung jawab pembinaan pemberdayaan nya saja sedangkan tanggung jawab teknis adalah instansi terkait lain nya sesuai dengan bidang usaha dari BUMDus itu sendiri

” Kami hanya melakukan pembinaan secara umum saja yakni pemberdayaan nya sedangkan pembinaan teknis tergantung dari jenis usaha BUMdus itu sendiri , tutur Iman

Dijelaskan nya juga bahwa pihak nya hanya menerima laporan dari BUMDus yang sebelumnya di pertanggung jawabkan oleh masing – masing BUMDus ke Datuk Rio sebagai komisaris dan BPD sebagai pengawas dan badan pengawas dari BUMDus itu sendiri , namun dalam praktek nya tidak semua dusun di Bungo melaksanakan nya bahkan sebagian besar dari Datuk Rio ( kepala desa red  ) seakan – akan tidak ingin tahu dan terkesan menutup – nutupi

” Laporan pertanggungjawaban BUMDus  semestinya kepada Datuk Rio  dan juga di laporkan melalui aplikasi online kepada kementerian koperasi UKM yang di bantu oleh masing -masing pendamping desa ” imbuh nya

Untuk tanggung jawab keuangan dan penggunaan dana BUMDus menurut Iman di periksa oleh inspektorat bersamaan dengan penggunaan dana lainnya di masing – masing dusun

Menariknya ,dari sejumlah BUMDus yang gagal di masing – masing dusun tidak banyak BUMDus yang transparan dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban nya kepada desa bahkan pemeriksan dari inspektorat daerah pun di pertanyakan

Salah satu diantara nya bumdus dusun Teluk Pandak yang kegiatan menjual material bangunan namun sudah tutup  semestinya inspektorat melakukan audit dan meminta pertanggungjawaban keuangan nya, begitu juga hal nya dengan puluhan BUMDus lainnya

Salah satu BUMDus di kecamatan Babeko Bathin II  di akui oleh datuk Rio nya bahwa Bumdus di dusun nya bergerak sejak tahun 2017 dengan modal awal untuk usaha sebesar Rp. 300 juta namun belum memberikan kontribusi pendapatan desa

” Di dusun kami BUMDus sudah berdiri dari tahun 2017 dengan modal awal sebesar Rp.300 juta hingga saat ini belum ada pendapatan untuk dusun ” tutur sumber yang sengaja di rahasiakan identitasnya kepada Bungo news (16/11) sembari mengakui tahun 2018 BUMDus di dusunnya juga di belikan ke kebun sawit

Dari puluhan BUMDus di Bungo yang mati suri dan gagal masing – masing di anggarkan APBDus sebesar Rp. 100 juta maka nominalnya sebesar Rp. 9 miliar sayang nya hingga saat ini tidak di ketahui bentuk dan hasil pemeriksaan keuangan nya

Kuat dugaan adanya kesengajaan dari instansi terkait dan pemeritah daerah sengaja membiarkan nya

( BN.R.001)

Komentar